Rabu, 25 Juli 2018 - 12:14:31 WIB
Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2018
Diposting oleh : administrator
Kategori: Fakultas MIPA - Dibaca: 36767 kali

Suksesnya penyelenggaraan Olimpiade Sains Nasional (OSN) tak terlepas dari kerja sama yang apik antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan civitas akademika di ranah Minang. Untuk OSN SMP Tahun 2018 lokasi penyelenggaraan tes tersebar di 2 lokasi yakni SMP Negeri 8 Padang dan Universitas Negeri Padang. Untuk SMP Negeri 8 Padang menjadi tuan rumah penyelenggaraan OSN merupakan kali kedua.

132 siswa peserta Olimpiade Sains Nasional (OSN) SMP bidang IPA menghadapi tes praktik/eksperimen yakni IPA Terpadu di Universitas Negeri Padang, Selasa (3/7/2018). Terdiri dari mengambil data yang dilakukan secara berpasangan dan di bagian analisa, para peserta mengerjakannya masing-masing. Lalu menghadapi tes teori di Universitas Negeri Padang, Rabu (4/7/2018). Tes teori yakni 4 soal esai yang terdiri dari 2 soal Fisika dan 2 soal Biologi. Tes teori juga berupa 30 soal pilihan ganda yang terdiri dari 15 soal Fisika dan 15 soal Biologi.

“Tes eOSN 2018ksperimen berupa IPA terpadu, gabungan Biologi dan Fisika. Terdiri dari sesi pertama pada jam 8.00-10.10 WIB untuk mengambil data. Istirahat 15 menit. Lalu ke ruang kelas teori untuk mengolah data. Mereka berkelompok 2 orang, bukan 1 provinsi, bukan 1 sekolah dalam pengambilan datanya. Lalu mereka menganalisis datanya masing-masing,” kata juri bidang IPA Yulkifli di Universitas Negeri Padang, Selasa (3/7/2018).

Lantas perihal apa yang diuji dalam tes eksperimen?

“Siswa diminta melakukan penghitungan massa jenis benda dengan menggunakan cairan yang berbeda. Yang dikasih garam dengan cairan aqua murni. Perubahan massa jenis mempengaruhi penguapan,” ujar Yulkifli.

Lantas kemampuan apa yang diuji dari tes eksperimen?

“Kemampuan kerja sama. Agar pengambilan data semaksimal mungkin. Jika kerja sama kurang baik, maka datanya akan tercecer. Ini juga tentang pemahaman konsep terkait massa jenis dan hubungannya dengan penguapan. Mereka menggunakan jangka sorong untuk mengukur dimensi bahan yang akan ditentukan massa jenisnya,” terang Yulkifli.

Terpilihnya Universitas Negeri Padang (UNP) menjadi tempat penyelenggaraan tes eksperimen OSN SMP menjadi kebanggaan tersendiri bagi civitas akademika UNP.

“Untuk tes eksperimen harus menggunakan laboratorium. Kalau teori bisa dimana saja, kalau laboratorium harus ditopang dengan sarana dan prasarana. Saya menilai dipilihnya UNP karena fasilitas ruangan yang cukup luas. UNP juga dipilih karena peralatan pendukung yang kita punya serta fasilitas laboratorium yang memadai,” ungkap Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Padang ini.

Menurut Yulkifli fasilitas yang mumpuni juga akan menopang pembelajaran. Dalam hal ini dia melihat adanya disparitas fasilitas di sekolah dan Perguruan Tinggi.

“Dari pengalaman mengajar saya, saya melihat tentang keterbatasan alat. Alat yang mereka pakai di Perguruan Tinggi dengan di sekolah berbeda. Mikroskop di perguruan tinggi spesifikasinya sudah tinggi yakni elektrik, digital, automatik. Sedangkan di sekolah menengah menggunakan mikroskop yang biasa. Ada kesenjangan,” urainya.

Ada pun aneka tes yang dihadapi oleh para siswa peserta OSN dipandang Yulkifli sebagai modal bagi mereka kelak menjadi saintis.

“Dengan berpikir ilmiah mendukung dan menjadi modal untuk suatu hari menjadi saintis. Pola mereka kerja sama, mengambil data, menganalisis, membuat kesimpulan. Ini terkait dengan high order thinking skills. Ajangnya sih kompetisi, tapi membantu mereka untuk menjadi lebih baik,” ungkap juri bidang IPA Yulkifli di Universitas Negeri Padang, Selasa (3/7/2018).

 

Sumber : http://ditpsmp.kemdikbud.go.id



0 Komentar :



Isi Komentar :
Nama :
Website :
Komentar
 
 (Masukkan 6 kode diatas)