Senin, 03 Oktober 2011 - 15:17:41 WIB
DEKONVOLUSI DATA ANOMALI GAYABERAT-MIKRO 4D UNTUK MODEL IDEAL STEAMFLOOD
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Jurusan Fisika - Dibaca - : 63406 kali

Ahmad Fauzi

Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Padang

 

ABSTRACT

 

The principal problems of the 4-D microgravity anomaly data deconvolution are unstable of the operator at the source depth. We proposed new criteria to evaluate the stability of operator with respect to depth, thickness, grid spacing and grid size. The synthetics data test showed the 11sx11s operator size are optimum for derive the density contrast at depth to spacing less or same as one. We develop the approach to the 201s operator size with the 401s grid size. The results show that the 101s operator size at depth to spacing are six to eight can be used to derive the density contrast at the source thickness. The RMS errors less five percent support this result. We illustrate approach on the steamflood ideal model and the field data.

 

Key words: 4D microgravity, steamflood, operator deconvolution, density

 

PENDAHULUAN

 

Dewasa ini cadangan minyak baru semakin sulit ditemukan sementara tuntutan mempertinggi produksi semakin besar seiring meningkatnya kebutuhan akan minyak. Salah satu cara yang dilakukan oleh industri minyak adalah menginjeksi reservoir dengan uap atau air sehingga produksi minyak meningkat beberapa kali.  Bee,dkk.,(1994) dan Jenkins.,(1997) melaporkan bahwa produksi minyak di lapangan Duri meningkat dari 40.000 barel/hari menjadi 350.000 barel/hari setelah reservoir minyak di injeksi uap atau steamflood. Bagaimanapun, pemantauan proses ini mengandung banyak masalah, sebagai contoh sulit memprediksi gerakan uap baik arah horizontal maupun vertikal. Survai gayaberat-mikro 4D bertujuan untuk memantau gerakan uap dari sumur injeksi ke sumur produksi. Dalam hal ini, data anomali gayaberat-mikro 4D lapangan dapat diinterpretasikan sebagai perubahan rapat massa akibat injeksi uap.

           Permasalahan utama dalam menafsirkan distribusi rapat massa  menggunakan metode dekonvolusi adalah ketidak-stabilan numerik pada saat kedalaman operator dekonvolusi mendekati kedalaman reservoir. Beberapa peneliti terdahulu seperti Bichara and Laksmanan (1979), Granser (1985), Kadir,dkk., (1995) dan Fauzi dan Kadir  (2000) telah melakukan analisis kestabilan operator dekonvolusi terhadap parameter-paameter geometri seperti kedalaman, ketebalan,  jarak grid dan ukuran grid. Namun demikian sampai saat ini tidak ada peneliti yang secara tegas mendenisikan kriteria kestabilan operator dekonvolusi terhadap parameter-parameter geometri khususnya kedalaman sumber berada diluar jarak grid atau h/s>>1. Kami telah menurunkan sebuah kriteia baru menilai kestabilan operator dekonvolusi berdasarkan jumlah total dan jumlah kuadrat total set koefisien operator dekonvolusi. Fauzi, dkk., (2004a) telah menerapkan kedua kriteria tersebut untuk menafsirkan rapat massa pada kedalaman berada dalam jarak grid atau h/s £1. Dalam makalah ini, kami akan menganalisis perilaku operator dekonvolusi untuk kasus kedalaman reservoir berada di luar jarak grid atau h/s>>1. Metode akan diujikan pada data sintetik menggunakan model ideal steamflood sebelum diterapkan pada data lapangan. Hasilnya penelitian akan diterapkan untuk mengestimasi distribusi rapat massa pada salah satu lapangan minyak di Indonesia.



    Komentar :



    Isi Komentar :
    Nama :
    Website :
    Komentar
     
     (Masukkan 6 kode diatas)